Laporan Kecap
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Kecap merupakan
penyedap berbagai masakan Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai. Kecap
sudah mendarah daging di masakan Indonesia semenjak jaman kerajaan. Kecap
diperkirakan berasal dari Cina yang dibawa ke Indonesia oleh imigran Cina.
Kecap berbahan kedelai diproduksi dari pengolahan kedelai hitam dengan
menggunakan jamur Aspergillus sp.
Yang potensial sebagai produksi enzim protease, amylase dan lipase. Kecap
sendiri menurut Standart Industri Indonesia (1984) adalah cairan kental yang
mengandung protein, diperoleh dari perebusan kedelai yang telah difermentasikan
dan ditambah gula, garam serta rempah-rempah.
B.
Tujuan
Mengetahui dan memahami
proses pembuatan kecap kedelai.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTASA
Menurut SII, yang
dimaksud dengan kecap adalah cairan kental yang mengandung protein, diperoleh
dari perebusan kedelai yang telah difermentasikan dan ditambah gula, garam
serta rempah-rempah. Salah satu kriteria untuk menentukan mutu kecap adalah pada
kadar proteinnya. Berdasarkan rasa dan kekentalannya, kecap dibagi menjadi dua
macam, yaitu kecap asin agak encer dan kecap manis yang lebih kental. Proses
pembuatan kecap asin dan manis hamper sama. Perbedaannya adalah pada akhir
proses, yaitu terdapat penambahan gula dan bumbu-bumbu (rempah-repah) pada
pembuatan kecap manis, sedangkan pada kecap asin tidak ada penambahan gula
(Hidayat, 2006).
Proses pembuatan kecap
pada prinsipnya terdiri dari :
a. Fermentasi
kedelai (Koji)
b. Fermentasi
di dalam larutan garam (moromi)
c. Ekstraksi,
filtrasi dan pemasakan (penambahan bumbu).
Fermentasi
Kedelai (Koji)
Hidrolisis komponen
kompleks kedelai oleh jamur atau lebih sering disebut fermentasi kedelai
merupakan tahap yang penting dalam pembuatan kecap, taucho serta produk
fermentasi yang lain dengan bahan dasar kedelai. Proses ini disebut sebagai
pembuatan koji.
Selama proses pembuatan
koji terjadi perombakan senyawa kompleks biji kedelai secara ensimatis. Enzim
yang penting adalah enzim protease yang akan menghidrolisis protein kompleks
yang tidak larut menjadi polipeptida, peptide dan lebih lanjut menjadi asam
amino (Rahayu, 1993).
Jamur adalah mikrobia
aerob yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Fermentasi jamur pada
pembuatan kecap dengan jumlah oksigen yang kurang menyebabkan pertumbuhan jamur
terhambat. Bahkan apabila kondisinya benar-benar anaerob akan tumbuh bakteri
anaerob penghasil racun. (Wood and Yong, 1975). Adanya oksigen yang berlebihan
juga merugikan, karena akan menyebabkan permukaan biji kedelai cepat menjadi
kering sehingga menghambat pertumbuhan jamur. Suhu fermentasi yang baik untuk fermentasi
jamur adalah 23-35°C (Rahayu, 1993).
Fermentasi
larutan Garam
Pada akhir fermentasi
kapang, saat campuran tepung-kedelai diatas nyiru berwarna hijau, hal itu
berarti siap untuk dimasukkan kedalam bejana yang telah berisi larutan garam.
Kandungan garam yang tinggi dalam fermentasi ini akan menghambat pertumbuhan
kapang kecap dan akan membantu pertumbuhan bakteri dan khamir yang toleran
terhadap garam.
Pertumbuhan bakteri ini
akan menghasilkan sedikit asam laktat yang akan meningkatkan keasaman larutan.
Keasaman yang muncul akan membantu pertumbuhan khamir yang akan menghasilkan
flavor, aroma dan sedikit alkohol.
Faktor paling kritis
dalam fermentasi ini adalah konsentrasi garam. Kadar garam kurang dari 16% akan
mengakibatkan tumbuhnya organisme perusak, sedang jika terlalu tinggi akan
mengakibatkan munculnya rasa garam. Oleh sebab itu untuk menghasilkan kecap
yang tidak diganggu organisme perusak maupun munculnya cita rasa bergaram,
konsentrasi yang dianjurkan adalah 18-25 % (Hidayat, 2006).
Pada proses ini, protein dihidrolisis menjadi
asam-asam amino dan pati dipecah mnjadi gula sederhana yang selanjutnya
difermentasi menjadi asam laktat, alkohol dan karbondoiksida. pH moromi turun
dari 6,5-7 menjadi 4,7-4,8 (rahayu, 1993).
Tahap akhir pembuatan
kecap adalah pengepresan dan penyaringan. Proses pemasakkan penting untuk :
a. Ekstraksi
komponen-komponen flavor yang berasal dari bumbu-bumbu
b. Meningkatkan
kejernihan kecap yang dihasilkan, karena partikel-partikel yang terkoagulasi
selama pemanasan dapat dipisahkan
c. Meningkatkan
intensitas warna
d. Inaktivasi
enzim
e. Sebagai
proses sterilisasi kecap yang siap dibotolkan (Rahayu, 1993).
METODELOGI
Dalam wawancara kali
ini, metode yang digunakan dengan wawancara langsung pada pemilik usaha PT
KECAP ANGSA itu sendiri yang berada di medan. Wawancara ini dilakukan pada
hari/tanggal, senin/5 juni 2013. Dengan metode ini dapat dilihat secara nyata
bagaimana proses pengolahan kecap yang dilakukan oleh para pengusaha kecap yang
ada di medan. Ada pun tahap proses pembuatan kecap yaitu:
1.
PERSIAPAN
ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat
o
Wadah goci
o
Saringan kain
o
Botol
o
Tampah
o
Pengaduk
o
Kuali besar/tempat perebusan
B. Bahan-bahan
o
Kedelai
o
Larutan garam
o
Rempah-rempah
o
Kultur Aspergillus sp
o
Tepung terigu
2.
PROSES
PENGOLAHAN
Tahapan pertama;
1.
Kacang kedelai di bersihkan dari
berbagai macam kotoran.
2.
proses perebusan dengan menambahkan
tepung terigu
3.
Kemudian fermentasi selama 3-4 hari
4.
kemudian kacang tersebut di keringkan
dengan menggunakan tampa.
Tahapan ke dua ;
1.
setelah melewati proses penggeringan di
dalam tampah kacang kedelai di masukkan kedalam wadah berupa goci yang sudah
isi dengan larutan garam.
2.
Selanjutnya kacang kedelai yang ada di
dalam wadah tersebut di jemur selama 6 bulan. Proses ini juga di katakan proses
inkubasi.
3.
Setelah melewati proses inkubasi selama
6 bulan di dapatkan sari kacang kedelai yang berwarna hitam.
Tahap ke tiga ;
1.
Sari yang di dapatkan dari hasil
inkubasi kacang kedelai bisa di gunakan 6 kali pakai.
2.
Setelah sari tersebut di ambil kemudian dilakukan
proses pemanasan yaitu proses pasteriusasi.
3.
Kemudian di lanjutkan dengan proses
pengisian ke dalam botol.
4.
Selanjutnya di lakukan proses pengemasan
dan peberian lebel pada botol kecap.
SKEMA
KERJA
BAB
III
PEMBAHASAN
Kecap adalah cairan
hasil fermentasi bahan nabati atau hewani yang berprotein tinggi didalam
larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asin dan dapat
mempersedap rasa masakan. Kecap merupakan bumbu dapur atau penyedap makanan
yang berupa cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar
pembuatan kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam.
Berdasarkan penggamatan
secara langsung diindustri kecap, proses yang digunakan masih tradisional/industri rumah tangga (home
industry). Penggolahan kecap yang masih tradisional menggunakan
tenaga kerja manusia dan berlangsung secara manual. Pengusaha industri kecap
tersebut juga masih sangat kurang tentang ilmu proses penggolahan kecap.
Pemilik usaha kecap melakukan proses penggolahan secara turun-temurun.
Setiap proses
penggolahn suatu produk selalu menghasilkan yang namanya limbah, industri kecap
juga menghasilkan limbah. Limbah tersebut berupa ampas kedelai. Ampas kedelai
yang ada pada industri kecap ini di jual pada industri lain yang menggolahnya
lebih lanjut menjadi pakan ternak.
Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan atau pengendalian proses dalam proses fermentasi kecap
diantaranya:
Kedelai
Kedelai dengan
kandungan protein tinggi merupakan bahan dasar yang baik untuk pembuatan kecap.
Penggunaan bahan dasar kedelai bebas lemak selain harganya lebih murah, juga
dapat memperpendek waktu fermentasi garam.
Waktu
Dalam Melakukan Fermentasi Kapang
Apabila fermentasi
kapang berlangsung terlalu cepat maka enzim yang dihasilkan oleh kapang akan
berkurang dan komponen-komponen pembentuk cita rasa pada kecap tidak terbentuk.
Sedangkan apabila fermentasi kapang berlangsung terlalu lama, maka akan terjadi
sporulasi dari kapang dan akan terbentuk amoniak yang berlebihan sehingga akan
dihasilkan produk yang kurang enak dan berbau busuk.
Konsentrasi
garam
Konsentrasi garam yang
optimal antara 20-22% berpengaruh terhadap hidrolisis protein dalam fermentasi
garam dan kecepatan asam laktat dan asam organik.
Pengadukan
dan Penjemuran
Selama proses fermentasi garam, setiap hari
dilakukan pengadukan dan penjemuran. Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan terutama mikroba pembusuk.
Selain itu adalah untuk menyeragamkan kandungan garam pada campuran.
Pengaturan
Suhu
Pengaturan suhu dalam
proses fermentasi garam sangat penting. Suhu yang paling baik untuk proses
fermentasi ini, adalah 40,50C. Itu alasan juga mengapa dilakukan proses
penjemuran, karena kalau disimpan pada suhu ruang, maka itu adalah momen yang
baik untuk bakteri patogen tumbuh.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dalam pengamatan pembuatan kecap adalah:
1.
Kecap di buat dari bahan kedelai
2.
Fermentasi kacang kedelai yang di tambahkan
tepung terigu berlangsung selama 3-4 hari.
3.
Inkubasi kacang kedelai selama 6 bulan
setelah proses perebusan
4.
Limbah dari penggolahan kecap dapat
diolah menjadi pakan ternak.
LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Nur, Masdiana C. Padaga dan Sri
Suhartini. Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi, Yogyakarta,
2006
Rahayu, Endang S, Retno Indrati, Eni
Harmayani dan M. Nur Cahyanto.1993. Bahan
Pangan Hasil Fermentasi. UGM, Yogyakarta.
makasih, tapi saran dikit blog ini susah di copas
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover