I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kita
semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan –keturunan kita dapat tumbuh
sempurna,sehat,kuat bertenaga,bergairah kerja,berdaya piker mantap dan selalu
menunjukan berbagai prestasi, sehingga kita dan keturunan-keturunan kita dapat
menjadi manusia – manusia pembangunan yang mampu meningkatkan harkat derajat
nusa dan bangsanya dalam percaturan hidup di dunia.
Syarat
yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat hidup dan
mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki seperti diatas, manusia harus
mendapatkan makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi, karena seperti
yang telah dijelaskan dalam bab- bab terdahulu, makanan berfungsi untuk
menghasilkan energy, mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan dan
menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya (antara lain dengan cara menjaga
keseimbangan cairan tubuh). Namun demikian dalam pengertian makanan yang
bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan mineral, karena
tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis dengan gejala
macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin yang
diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan
kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun Hipervitaminosis sama-sama
dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaliknya vitamin
yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan
vitamin.
Vitamin
adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam tubuh
dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan
tubuh yang normal. Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism
energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau
sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk
apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Hingga sekarang fungsi
biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti.Vitamin
digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang
larut lemak. Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin
yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K. Setiap vitamin larut lemak A,D,E
dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalam tubuh.Sebagian besar vitamin
larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu
dan pancreas. Vitamin larut lemak diangkut kehati melalui system limfe sebagai
bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak
dikeluarkan melalui urin.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah vitamin, defenisi vitamin, dan
pembagian vitamin.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Vitamin
C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama
kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Berdasarkan sifat kelarutannya
vitamin terbagi menjadi dua, Adapun vitamin dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu:
Vitamin yang larut dalam air: Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (vitamin B2)
(Mulyono 2005).
Asam
nikotinat, asam pantotenat, piridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat,
vitamin B12, asam askorbat (vitamin C). Vitamin yang larut dalam lemak:
Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin K. Vitamin C termasuk golongan vitamin
antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat
mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk,
merupakan sumber utama vitamin ini . Vitamin C diperlukan untuk menjaga
struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan
serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia.
Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil, dan luka ringan (Lehninger 1996).
Vitamin
C diperlukan untuk sintesis kolagen, komponen struktural penting dari pembuluh
darah, tendon, ligamen, dan tulang. Vitamin C juga berperan penting dalam
sintesis neurotransmitter , norepinefrin. Neurotransmiter sangat penting untuk
fungsi otak dan diketahui mempengaruhi suasana hati. Selain itu, vitamin C
diperlukan untuk sintesis karnitin , molekul kecil yang sangat penting untuk
pengangkutan lemak menjadi organel sel yang disebut mitokondria , di mana lemak
diubah menjadi energi. Penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin C adalah
terlibat dalam metabolisme kolesterol untuk asam empedu , yang mungkin memiliki
implikasi terhadap kadar kolesterol darah dan kejadian batu empedu (Harjadi
1986).
Vitamin
C juga sangat efektif terhadap antioksidan protein. Bahkan jumlah kecil vitamin
C dapat melindungi molekul yang sangat diperlukan dalam tubuh, seperti, lipid
(lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA), dari kerusakan oleh
radikal bebas dan reaktif oksigen spesies yang dapat dihasilkan selama metabolisme
normal maupun melalui hubungan ke racun dan polutan (misalnya, asap
rokokVitamin C juga mungkin dapat beregenerasi antioksidan lain seperti vitamin
E. Satu studi terbaru perokok ditemukan bahwa vitamin C vitamin E regenerasi
dari bentuk teroksidasinya (Fessenden 1982).
Vitamin
B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam
metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu
tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D). Penelitian
lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia di dalamnya membedakan vitamin
ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan.
Suplemen yang mengandung ke- 8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks.
Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing (contoh: B1,
B2, B3) (Girindra 1986).
III.
PEMBAHASAN
Sejarah Vitamin
Sebelum
abad ke duapuluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah
dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal.
Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa
senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan.
Sebagai misal telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan
dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan
scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan
minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada
senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping
karbohidrat, lemak atau protein.
Sejarah
penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakanadanya zat
yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri.
Pada tahun1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh
anak ayam yang serupadengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut
terjadi setelah binatang diberi makananyang terdiri atas`beras giling murni.
Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan denganmemberikan makanan sisa gilingan
beras yang berupa serbuk. Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan
ada faktor lain yang penting selain kabohidrat, lemak dan proteinsebagai
energy, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin,
sehinggadiperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang. Pada saat
ini terdapat lebih dari 20macam vitamin. Polish kemudian member nama faktor
diet esensial ini dengan vitamin.Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim
(1932-1935) dan kemudian penyelidikanR Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya
hubungan antara struktur kimia viatamin dengankoenzim.
Vitamin
dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut
prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh
tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam
urine. Yang termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin, asamnikotinat,
piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan
vitaminB) dan vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya
alosterin, dan dapatdisimpan dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak
dimakan, akan tersimpan dalam tubuh,dan memberikan gejala penyakit tertentu
(hipervitaminosis), yang juga membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan
terjadinya penyakit defisiensi, tetapi bisanya gejala penyakitakan hilang
kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi.
Defenisi Vitamin
Vitamin
(bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama
ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari
sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi
kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin
adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara
lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat,
biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat
penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk
provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin
yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal
memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk
tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Berbeda
dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang
terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh.
Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama
urin. Oleh karena hal inilah, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan
vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena
sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan
dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam
tubuh.
Vitamin
yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal,
vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat
dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh
empedu karena tidak larut dalam air.
Adapun
sumber dan macam penyakit yang disebabkan kekuarngan vitamin adalah sebagai
berikut :
1. Vitamin A
Vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan
alkali. Tetapi mempunyai sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak
bila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah
tengik.
Sumber vitamin A
adalah susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna
merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain).
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A
adalah rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan
tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin B1
Sumber vitamin B1
adalah gandum, beras, daging, telur,susu dan lainnya.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1
adlah kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat
kompleks molekulnya mengandung sebuah atom cobalt. Vit B12 terjadi dalam
beberapa bentuk dikenal sebagai kobalamina, salah satu yang paling aktif adalah
sianokobalamin. Sifat- sifatnya adalah larut dlm air, tahan panas, inaktif oleh
cahaya, asam keras atau larutan alkali.
Sumber makanan yang mengandung vitamin B12 adalah telur, daging, hati.
Dan penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin ini adalah kurang darah,
cepat lelah, lesu,lemas, dan sebagainya.
4. Vitamin C
Dari semua vitamin yang ada, vit C merupakan vitamin yang
paling mudah rusak. Sangat larut dalam air, mudah teroksidasi dan proses
tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator serta oleh
katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan
dalam keadaan asam atau pada suhu rendah. Kelenjar adrenalin mengandung vitamin
C yang sangat tinggi.
Sumber utama vitamin C adalah jambu klutuk, jeruk, tomat,
nanas dan sayur segar. Akibat yang ditimbukkan jika tubuh kekurangan vitamin C
adalah mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, sariawan, dll.
5. Vitamin D
Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah minyak
ikan, susu, telur dan keju. Akibat yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin D
adalah gigi mudah rusak, otak kejang dan pertumbuhan tulang tidak baik.
6.
Vitamin
E
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena
bersifat antioksidan, Vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang
tengik, timah, garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV.
Sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah ikan,
ayam, kuning telur, minyak tumbuhan, dll. Penyakit yang ditimbulkan jika
kekurangan vitamin E adalah bisa menyebabkan mandul pada pria dan wanita,
kerusakan syaraf, dll.
7. Vitamin K
Vit K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah
rusak oleh radiasi, asam dan alkali. Vit K sangat penting bagi pembentukan
protrombin. Kadar protrombin dalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan
darah.
Sumber utama vitamin K adalah telur, susu, dan sayuran
segarr. Akibat jika kekurangan vitamin K adalah darah sulit membeku ketika luka
atau pendarahan.
Pembagian Vitamin
1. Vitamin A
Vitamin A, yang
juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan
indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu
komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat
mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang
banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama
yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna
merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi
defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain
itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran
pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit
yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering
bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan
vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya
pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
2. Vitamin B
Secara umum,
golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama
dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya
di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawakoenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam
pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari
susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
3. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin,
merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang
diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein danlemak. Bila terjadi defisiensi vitamin
B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan
bersisik.Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan,
jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak
mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman
kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung
vitamin B1.
4. Vitamin B2
Vitamin B2
(riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di
dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide,FMN) dan flavin adenine dinukleotida
(adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi
energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekulsteroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning
telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh,
kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
5. Vitamin B3
Vitamin B3 juga
dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolismekarbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan
protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar
gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai
jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3
termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat
beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi,
antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan,
muntah-muntah, dan mual.
6. Vitamin B5
Vitamin B5 (asam
pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti
dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin
ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan
memproduksi senyawa asam lemak, sterol,neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin
B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan
kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan
diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
7. Vitamin B6
Vitamin B6, atau
dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi
pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A
yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam
lemak, seperti spingolipid danfosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga berperan
dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.Vitamin ini
merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini
banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,
keram otot, dan insomnia.
8. Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin
merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami
gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk
dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel
saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur,
hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah),
mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
9. Vitamin C
Vitamin C (asam
askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh,
vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringankulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal
berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan
sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan
dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh,
seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.
Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan
membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat
menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang
berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran
pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
10. Vitamin D
Vitamin D juga
merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian
tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D
ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila
kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak
normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.Di samping itu, gigi
akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit
lainnya adalahosteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara
berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja,
sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis,
yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan,
muntah-muntah, dan dehidrasiberlebihan.
11. Vitamin E
Vitamin E berperan
dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan
kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat
melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait
dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak
tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara
lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan.
12. Vitamin K
Vitamin K banyak
berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka.
Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu,
vitamin K juga berperan sebagaikofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin
K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
III.
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah
vitamin ini adalah:
1.
Vitamin
adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan
yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu
vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang
larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
3.
Vitamin
yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya
akan segera hilang bersama aliran makanan.
4.
Kebanyakan
vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5.
Kekurangan
vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi – reaksi biokimia di dalam tubuh dan
masing – masing vitamin dapat mendefenisikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden.
1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga, jakarta.
Girindra A.
1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.
Lal, H. 2000.
Biochemistry for Dental Students. CBS Publishers and Distributor,
New
Delhi.
Lehninger, A.
L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.
Mulyono HAM.
2005. Kamus Kimia. Bumi Aksara, Jakarta.
Pujiadi, A.
1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press, Jakarta.
Sirajuddin, S.
2009.Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium Terpadu Kesehatan Masyarakat
AIPTKMI Regional Indonesia Timur UNHAS, Makassar.
Sulaiman, A.H.1995.Biokimia
untuk Pertanian. USU-Press, Medan.
.
Komentar
Posting Komentar