LAPORAN GAYA PEGAS
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gerakan
yang terjadi apabila sebuah pegas diberi beban dan diberi simpangan disebut
gerak harmonis. Gerakan harmonis itu terjadi karena dipengaruhi oleh gaya yang
berasal dari pegas. Gaya tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
dari besarnya jarak simpangan yang diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai
tetapan pegas itu sendiri. Sehingga dapat juga mempengaruhi frekuensi dari
pegas tersebut. Untuk menentukan nilai dari tetapan pegas tersebut dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu cara statis dan cara dinamis.
B.
Tujuan
Mempelajari pengaruh gaya terhadap
perpanjangan pegas dan konstanta pegas
(k).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Elastisitas
merupakan salah satu sifat mekanik bahan yang dapat menunjukkan kekuatan,
ketahanan dan kekakuan suatu bahan terhadap gaya yang dikenakan padanya.
Tegangan
didefinisikan sebagai gaya persatuan luas, secara matematis σ = F/A dimana σ = Tegangan (N/m2 atau Pa) F = gaya (N) A = luas
penampang (m2)Apabila sebuah benda diberi beban, benda akan mengalami
pertambahan panjang sebesar Δx. Jika panjang awal adalah x, tegangan (ε)
didefinisikan sebagai Untuk benda elstis Perbandingan antara tegangan dan
regangan dinamakan sebagai modulus elastisitas atau modulus young E (Giancol,2001).
Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus
(linier) dengan gaya tarik atau gaya tekan yang diberikan pada pegas tersebut,
dimana F = Gaya yang diberikan Δx = Pertambahan panjang, namun ada factor
pengali. Faktor pengali ini disimbolkan dengan huruf k sehingga rumusan hukum
Hooke nilai k untuk tiap bahan berbeda-beda dan merupakan ciri khusus dari tiap
bahan. Nilai k ini dinamakan sebagai konstanta pegas (Nurachmandani
2009).
Apabila
suatu pegas ditarik gaya sebesar F maka pegas tersebut akan bertambah besar,
panjang. Namun pada keadaan tertentu dimana gaya yang diberikan melebihi batas
kemampuan dari pegas, maka pegas tidak dapat bertambah panjang lagi. Artinya
hukum hooke tidak berlaku lagi. Dalam keadaan seperti ini pegas dikatakan sudah
rusak. Apabila gaya yang dikenakan pada pegas dihilangkan, maka pegas akan
bergerak secara berosilasi menuju titik keseimbangan atau keadaan awal- nya (Hanafi,
1988).
Besarnya
gaya yang diperlukan untuk kembali ke titik keseimbangan ini dinamakan sebagai
gaya pemulih. Berdasarkan hukum III Newton, maka besarnya gaya pemulih sama
dengan gaya yang diberikan untuk menarik pegas, hanya tandanya berlawanan.tanda
(-) menunjukan bahwa gaya pemulih berlawanan dengan gaya penyebabnya.Simpangan
terjauh dari titik keseimbangannya dinamakan seBagai amplitude.
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Waktu dan tempat
Praktikum
Kalibrasi Alat Ukur dilakukan pada hari Rabu, tanggal 10 November 2011,
berlangsung dari pukul 08.20 - 10.00 WIB di Laboratorium Fisika Dasar Fakultas
Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.
B. Alat dan bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan antaralain:
1. Pegas 4. Stopwacht
2. Mistar 5. Statif
3. Beban
C. Cara kerja
1. Pegas
disusun pada sebuah statif
2. Mistar
diatur sampai posisi jarum penunjuk pada pegas mengarah pada angka nol mistar
3. Massa
m ditimbang dengan timbangan, dan massanya dicatat
4. Beban
digantung pada ujung beban dan dicatat pertambahan panjangnya
5. Kegiatan
no. 3 dan 4 diulangi sebanyak 5 kali dengan menggunakan beban yang berbeda
Percobaan gerak
harmonis sederhana
1. Pegas
disusun pada sebuah penyangga
2. Beban
ditimbang dengan menggunakan neraca dan massa yang terukur dicatat
3. Gantung
beban m pada ujung tali
4. Beban
m ditarik kebawah sekita 10 cm kemudian dilepaskan, pada saat bersamaan
stopwatch dijalankan
5. Stopwatch
dihentikan setelah beban bergerak keatas kebawah secara berulang sebanyak 5
kali dan catat waktu yang terukur
6. Langkah
no. 2 sampai 5 di ulangi dengan massa beban yang berbeda.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan
1.
Percobaan
hukum Hooke
Tabel
1. Percobaan Hukum Hooke
No
|
Massa beban m (kg)
|
Pertambahan panjang pegas (m)
|
1
|
0,02
|
0,01
|
2
|
0,06
|
0,025
|
3
|
0,08
|
0,033
|
4
|
0,1
|
0,043
|
5
|
0,12
|
0,049
|
2.
Percobaan
gerak harmonik sederhana
Tabel
2. Percobaan gerak harmonik sederhana
No
|
massa beban m (kg)
|
Waktu 5 kali getaran (s)
|
Periode T = t/5
|
1
|
0,03
|
2,01 sekon
|
0,23
|
2
|
0,06
|
2,02 sekon
|
0,306
|
3
|
0,08
|
2,11 sekon
|
0,324
|
4
|
0.1
|
2,04 sekon
|
0,344
|
5
|
0,12
|
2,15 sekon
|
0,388
|
A. Analisa Data
1.
Percobaan
hukum Hooke
Pada
percobaan hukum Hooke dengan menggunakan tabel 1, maka konstanta pegas (K)
dapat dicari dengan menggunakan rumus Hooke sebagai berikut:
F
= k.AX
F
= N = m x g
a. Pada
massa beban 0,02 kg dengan pertambahan panjang 0,01 m.
F = m x g = 0,02 x 10 = 0,2 N
k = F/Ax = 0,2 N/0,006 m = 33,3 N/m
b. Pada
massa beban 0,06 kg dengan pertambahan panjang pegas 0,025 m.
F
= m x g = 0,06 x 10 = 0,6 N
k
= F/Ax = 0,6 N/0,02 m = 30 N/m
c. Pada
massa beban 0,08 kg dengan pertambahan panjang pegas 0,033 m.
F
= m x g = 0,08 x 10 = 0,8 N
k
= = = 29,6
d. Pada
massa beban 0,1 kg dengan pertambahan panjang pegas 0,043 m.
F
= m x g = 0,1 x 10 = 1 N
k
= = = 25
e. Pada
massa beban 0,12 kg dengan pertambahan panjang pegas 0,049 m.
F
= m x g = 0,12 x 10 = 1,2 N
k
= = = 26,6
2.
Percobaan
gerak harmonis sederhana
Pada
percobaan harmonis sederhana dengan data pada tabel 2, maka konstanta pegas (k)
dapat dicari dengan menggunakan rumus seperti berikut:
k
= Dimana nilai 4 = 39,48
Dari rumus diatas tersebut, maka
konstanta pegas dapat dicari dengan beberapa percobaan gerak harmonik
sederhana.
a. k
= = = = 25,56
Jadi, Konstanta pegasnya (k) adalah 25,56
b. k
= = = = 22,57
Jadi, Konstanta pegasnya (k) adalah 22,57
c. k
= = = = 28,65
Jadi, Konstanta pegasnya (k) adalah 28,65
d. k
= = = = 23,04
Jadi, Konstanta pegasnya (k) adalah 23,04
C.
Pembahasan
Dari
percobaan di atas nilai konstanta pegas yang di dapat melalui percobaan statis
dan percobaan dinamis memiliki nilai yang tidak sama. Konstanta pegas tersebut
berbeda-beda tergantung dari tingkat kekakuan yang dimiliki oleh pegas tersebut
terhadap beban yang tergantung pada pegas tersebut.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gerakan
yang terjadi apabila sebuah pegas diberi beban dan diberi simpangan disebut
gerak harmonis.
2. Gerakan harmonis terjadi karena dipengaruhi
gaya yang berasal dari pegas.
3. Gaya pegas dipengaruhi oleh besarnya jarak
simpangan yang diberikan pegas dan nilai tetapan pegas itu sendiri.
4. Untuk
menentukan nilai dari tetapan pegas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara
statis dan cara dinamis.
B. Saran
1. Semoga kedepanya satu kelompok
terdiri dari 5 orang saja.
2. Semoga alat dan bahan diperbanyak
seehingga masig-masing praktikan bisa memperagakannya sendiri.
3. Kursi dan meja di Labratorium
terlalu tinggi sehingga praktikan tidak nyaman dalam melakukan praktikum.
4. Semoga
pratikum fisika unsyiah fakultas pertanian lebih bagus lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli. 2001. Fisika Edisi ke Lima. Erlangga:
Jakarta.
Hanafi,1988. Klimatologi.Bandung :Fakultas
Pertanian Universitas Padjadjaran
Nurachmandani, Setya.2009. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X.Erlangga:Jakarta Pusat
Komentar
Posting Komentar